Desa Paal merupakan salah satu desa di Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sebagai desa yang terletak di dalam wilayah perkotaan, Desa Paal menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan warganya. Salah satu perhatian utama pemerintah desa adalah tingginya tingkat pengangguran dan banyaknya buruh lepas yang bekerja serabutan tanpa penghasilan tetap.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Desa Paal bersama masyarakat telah menginisiasi pembentukan berbagai kelompok sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial warganya. Berikut ini adalah kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan yang ada di Desa Paal:
Kelompok Tani
Pembentukan kelompok tani bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan agar dapat lebih produktif. Beberapa kelompok tani yang aktif di Desa Paal meliputi:
Kelompok Budidaya Ikan
Masyarakat yang tinggal di dekat sungai memanfaatkan sumber daya air dengan melakukan budidaya ikan. Salah satu kelompok budidaya ikan yang aktif adalah:
POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu)
Pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan melalui POSYANDU yang tersebar di beberapa dusun. POSYANDU ini memberikan pelayanan kesehatan dasar, terutama untuk ibu hamil, balita, dan lansia.
Kegiatan Keagamaan
Kegiatan keagamaan juga menjadi bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat Desa Paal. Beberapa organisasi keagamaan yang aktif antara lain:
Mayoritas penduduk Desa Paal bekerja sebagai wiraswasta di bidang jasa dan perdagangan. Namun, banyak di antara mereka yang hanya berstatus sebagai buruh harian lepas, tukang bangunan, atau bekerja serabutan di sektor informal. Ada pula sebagian penduduk yang bekerja di sektor penambangan emas skala kecil di sekitar wilayah desa.
Kondisi geografis Desa Paal yang berada di tepi Sungai Melawi sering kali menimbulkan masalah ketika musim penghujan tiba. Debit air sungai yang meningkat kerap menyebabkan banjir di beberapa wilayah desa, yang berdampak pada terhambatnya aktivitas ekonomi dan mobilitas penduduk. Banjir ini juga sering kali merusak infrastruktur dan perumahan warga, sehingga menambah beban ekonomi mereka.
Selain itu, kurangnya lapangan pekerjaan yang memadai serta keterbatasan akses pendidikan menyebabkan tingginya angka pengangguran di desa ini. Hal ini menjadi perhatian utama Pemerintah Desa Paal untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan asli desa.
Tingkat kemiskinan di Desa Paal berada pada status sedang. Hal ini dikarenakan masih banyak penduduk yang bekerja sebagai buruh lepas tanpa penghasilan tetap. Walaupun Desa Paal terletak di pusat perdagangan Kabupaten Melawi, banyak kegiatan perdagangan yang dikelola oleh pihak swasta secara individu, sehingga tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Desa (PAD).
Ke depan, Pemerintah Desa Paal berharap dapat lebih mengembangkan potensi desa melalui optimalisasi kelompok sosial kemasyarakatan dan BUMDes yang nantinya akan menjadi motor penggerak ekonomi desa. Peningkatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pemuda juga menjadi fokus utama untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.